Presiden Prabowo Usul TKDN Lebih Fleksibel: Begini Tanggapan Samsung
Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik setelah menyampaikan usulan agar kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih fleksibel, terutama dalam sektor industri teknologi dan elektronik. Pernyataan ini langsung mengundang berbagai respons dari pelaku industri, termasuk Samsung, salah satu raksasa teknologi global yang memiliki operasi manufaktur di Indonesia.
Lantas, apa sebenarnya maksud dari usulan Prabowo, dan bagaimana tanggapan Samsung terhadap wacana ini?
Prabowo: Regulasi Harus Mendukung Inovasi
Dalam sebuah forum dialog ekonomi beberapa waktu lalu, Prabowo menyampaikan bahwa fleksibilitas TKDN perlu dipertimbangkan untuk mendukung iklim investasi dan mempercepat transfer teknologi dari perusahaan global ke dalam negeri. Ia menilai bahwa aturan yang terlalu kaku bisa menghambat pertumbuhan industri, terutama di era yang bergerak cepat seperti saat ini.
“Kita harus realistis. Kalau kita mau teknologi tinggi masuk, jangan sampai mereka kabur hanya karena regulasi yang tidak bisa dinegosiasikan,” ujar Prabowo di hadapan pelaku usaha dan perwakilan asing.
Ia menekankan bahwa niat Indonesia untuk memperkuat industri lokal tetap kuat, namun harus dibarengi dengan kebijakan strategis yang adaptif terhadap perubahan zaman dan tantangan global.
Tanggapan Samsung: Buka untuk Dialog, Tetap Dukung TKDN
Menanggapi pernyataan tersebut, pihak Samsung menyatakan bahwa mereka mengapresiasi keterbukaan pemerintah Indonesia terhadap dialog konstruktif terkait TKDN. Dalam keterangan resminya, Samsung menyebut bahwa mereka tetap berkomitmen mendukung program TKDN, namun juga berharap adanya keseimbangan antara kepentingan lokal dan kebutuhan industri global.
“Kami memahami pentingnya TKDN dalam mendukung pertumbuhan industri dalam negeri. Namun, kami juga percaya bahwa pendekatan fleksibel dan kolaboratif akan menghasilkan solusi terbaik untuk semua pihak,” tulis Samsung dalam pernyataan tertulisnya.
Samsung juga menyebut bahwa selama ini mereka telah melakukan berbagai investasi di Indonesia, termasuk membuka fasilitas perakitan dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Mereka menilai bahwa kerja sama erat dengan pemerintah akan menjadi kunci utama dalam memperkuat ekosistem teknologi nasional.
Menakar Dampaknya terhadap Industri
Usulan Prabowo untuk melonggarkan TKDN bukan tanpa kontroversi. Di satu sisi, kebijakan ini bisa menarik lebih banyak investor asing, mempercepat alih teknologi, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia. Namun di sisi lain, terlalu longgar dalam penerapan TKDN bisa berisiko melemahkan industri komponen lokal yang baru mulai tumbuh.
Beberapa pengamat menilai bahwa yang dibutuhkan bukan sekadar relaksasi aturan, tapi formulasi ulang mekanisme TKDN agar lebih relevan dan berorientasi pada kualitas, bukan hanya angka persentase.
Wacana fleksibilitas TKDN yang dilontarkan oleh Prabowo telah membuka ruang diskusi antara pemerintah dan sektor industri. Respons positif dari Samsung menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka antara pemerintah dan pelaku usaha global bisa menciptakan sinergi yang saling menguntungkan.
Kini, tantangan terbesar adalah merancang kebijakan yang mampu menjaga kepentingan nasional tanpa mengorbankan daya tarik Indonesia di mata investor global. Fleksibel, tapi tetap berpihak pada pembangunan industri dalam negeri — itulah keseimbangan yang harus dicapai.